7:58:00 PM

- Menghentikan
diare. Penelitian para ahli di Children’s Hospital & Research Center, Oakland, AS, dan Heinrich Heine University,
Jerman, menemukan bahwa salah satu senyawa dalam biji cokelat, yakni flavonoid,
dapat menghambat sejenis protein dalam usus yang mengatur pengeluaran
cairan di usus halus.
- Mengobati
batuk. Batuk-batuk makan cokelat? Ya,
benar. Zat alkaloid Theobromin
dalam cokelat dapat berfungsi meredakan batuk.
- Mengurangi
risiko stroke. Asam oleat dalam cokelat
membantu menurunkan risiko peningkatan kolesterol di dalam darah. Hal ini
akan mencegah penyumbatan di pembuluh darah yang dapat
menyebabkan stroke.
- Mencegah
tekanan darah tinggi. Senyawa flavanol dalam
cokelat hitam bermanfaat menurunkan tekanan darah tinggi. Seperti yang
dikatakan Dirk Taubert, MD, PhD, dari University of Cologne, Jerman.
- Mencegah
Pre-menstrual Syndrome (PMS). Kakao merupakan sumber
magnesium (Mg) alami tertinggi. Dengan makan cokelat maka kadar hormon
progesteron pada wanita akan meningkat. Hal ini mengurangi efek negatif
PMS.
- Menimbulkan
rasa nyaman dan semangat, karena cokelat:
- Bisa
merangsang dihasilkannya hormon serotonin
di otak yang membuat seseorang merasa nyaman.
- Mengandung
senyawa theobromine
yang dapat menstimulasi jaringan saraf dan jantung, sehingga kita terjaga
dan bersemangat.
- Mengandung
senyawa phenylethylamine
yang memicu otak menghasilkan hormon dopamine yang akan menyebabkan
perasaan gembira, meningkatkan rasa tertarik dan dapat menimbulkan
perasaan jatuh cinta. Itulah mengapa cokelat sering diberikan sebagai
hadiah tanda cinta.
- Sumber
vitamin dan mineral penting. Cokelat mengandung beberapa
vitamin yang berguna bagi tubuh, seperti vitamin A, B1, C, D, dan E.
Selain itu, cokelat juga mengandung mineral yang penting untuk tubuh
seperti zat besi yang membantu pendistribusian oksigen dari paru-paru ke
otot.
- Sebagai
antioksidan. Menurut Mauro Serafini,
PhD dari Italy's National
Institute for Food and Nutrition Research di Roma, Italia, dark
chocolate tanpa campuran apa-apa bisa berperan sebagai antioksidan atau
penghilang radikal bebas. Dengan makan cokelat yang mengandung senyawa
fenol flavonoid, kita dapat mengantisipasi molekul perusak yang
berimplikasi pada penyakit berat, seperti gangguan jantung dan kanker.
0 komentar:
Posting Komentar